CEKAU.COM - Mengenang Seniman Riau Husni Thamrin. Siapakah sosok ini? Ya, dialah pencipta lagu 'Hang Tuah' yang banyak dinyanyikan para penikmat seni di bumi Lancang Kuning ini. Namun, Husni Thamrin, telah meninggalkan para penikmat seni lagu Melayu Riau, sejak 20 April 2010, lalu. Bagaimana seniman Riau ini mampu menciptakan lagu?
Husni Thamrin, seniman Riau ini ternyata memiliki kebebasan. Sebuah kemuliaan yang sederhana baginya untuk menunjukkan bahwa banyak persoalan masih tetap sama dalam hidup. Katanya, “Kita tidak boleh berhenti pada pengagungan kebebasan, bahkan sebaliknya pembebasan individu harus terus dilihat dalam fungsi kemasyarakatan,” ucap Theja Fathasena, anak sulung, dari tiga bersaudara, kepada Metro Riau, Rabu (16/11) seperti ditamsilkan ayahnya dikala hidup.
Teja juga ingat, bahwa ayahnya pernah menguraikan kehidupan dalam bermasyarakat. Katanya, yang terpenting harus bisa memberi. "Barangkali, dari sinilah ayah dapat merenungkan kenyataan-kenyataan sebenarnya, bahwa ada yang terpenting dalam kehidupan bermasyarakat, yakni perlakuan yang mengarah pada kepedulian dan sentuhan hati," kata Theja, juga mengelola Lung Music Studio dan Recording di Nirwana Estate Blok B Cibinong, Bogor.
Memang ada pertimbangan yang lebih sederhana, tambah Theja, bahwa ketika ayah mendepa hidup dalam berkarya. Bahkan, Husni Thamrin bukan tak hendak mencari nama. Bukan pula tak hendak untuk menopang hidup. "Ayah memberikan kebebasan berpikir. Kebebasan berpikir baginya adalah kreativitas. Dan, kreativitas memberikan ia tanggungjawab," urai Theja, yang juga tunak seperti bakat ayahnya.
Album Persembahan
Bagi Ayah, terang Theja, kebebasan akan terlihat sebagai sesuatu yang berperan. Ia bukan kemewahan yang nikmat. Ia adalah kewajiban yang dalam. Maka, dengan kebebasanlah kemungkinan-kemungkinan baru tercipta.
Album Persembahan
Bagi Ayah, terang Theja, kebebasan akan terlihat sebagai sesuatu yang berperan. Ia bukan kemewahan yang nikmat. Ia adalah kewajiban yang dalam. Maka, dengan kebebasanlah kemungkinan-kemungkinan baru tercipta.
Dari sinilah Theja, dan kedua adiknya Andika Fathasena bersama Dhatin Suri Perdana, memulai dengan sebuah kreativitas yang dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Melayu. "Alhamdulillah, album mini ini selesai jua dari sebuah renungan dan kreativitas yang dipersembahkan untuk ayahanda," aku Theja, bersama istri Anis Rahmawati dan anaknya Bilal.
Atas album itu, mereka juga memberikan takzim kepada ayahanda Alm Husni Thamrin dan ibunda Zulfa atas segenap cinta dan kasih sayang. Album yang digarap para musisi muda itu antaranya, lead vocal Theja Fathasena, guitar Theja ditemani Erdhannise, bass Yoel Sigit dan Yayan, drum Ari Iskak, keyboard Win Adrian, accordion Sulung, percusion Ade, dan tambourine Pujie Lestari.
Sementara personal manager album tersebut, langsung digawangi Andhika Fathasena, music director dan arranger Theja, Direction dan Design Rama Dhannise, photographer Lola & Moenznier, production coordinator Aloe Mixing dan mastering Yoga.
Disamping itu, kata Theja, special juga diberikan kepada Gubernur Riau HM Rusli Zainal, yang telah menyematkan Husni Thamrin sebagai Seniman Riau, Pemkab Siak, LAM Riau, Kedai Lung, Anjungan Riau TMII, dan seluruh masyarakat melayu, serta para penikmat dan pecinta lagu melayu di dunia. "Tak lupa pula teman-teman Alm orangtua saya, Alm Ahmad Jais, Alm P Ramlee, Alm Said Effendi-For The Spirit & Inspiration," ucapnya.
Persembahan album mini ini, kata Theja juga diberikan kepada keluarga besar H Mahmud Yahya dan Ahmad, sanak saudara, serta kaum kerabat. Kepada adiknya, Andhika Fathasena dengan Florakris Yudhiastuti, khususnya menjemput pernikahan Dhatin Suri Perdana dengan Muhammad Choirudin, sebagai album persembahan souvenir pada Sabtu (19/11) mendatang.*
0 komentar:
Posting Komentar