CEKAU.COM-Sempat diisukan Televisi Melayu (TvM) tutup, bahkan selama sebulan pula, beberapa wilayah di Pekanbaru, sudah tidak terlihat lagi. Ternyata penayangan sejumlah siaran masih tetap eksis pada layar kaca di frekwensi 50 UHF. Hal ini diakui Direktur Utama PT Televisi Melayu Internasional, Hj R Susi Yoserizal MM, Rabu (3/11) di studio mini TvM Dyan Graha Hotel, Pekanbaru.
"Diakui, saat ini kami melakukan perombakan manajemen TvM. Disamping efisiensi, juga akan membenah rekapitulasi asset dan pengelolaan operasional yang baik di masa akan datang," ujar Susi.
Adanya keterbatasan siaran ini, Susi menjelaskan, kisruh yang terjadi pada TvM sebenarnya, sebuah potensi yang minta diaktualisasikan dengan bijak. Suatu impian yang berperan untuk minta dijelmakan dari waktu ke waktu. Artinya, TvM tetap eksis dan mengudara dan terus berazam "Tak Melayu Hilang di Bumi". Meski beranjak dari bawah.
"Kita bukannya tak sadar, bahwa banyak yang tak tahu di sekitar kita. Dan, kita tak bisa menerima itu. Tapi, bersyukurlah, kita masih memijak bumi ini. Meski dari awal lagi kita perlahan menjangkau dunia," terangnya.
Menurut Puan yang juga aktif di Partai Demokrat Pekanbaru ini, TvM sebuah kemuliaan yang sederhana. Bahkan, bila merunut dasar berdirinya konsep ini adalah memberikan pengagungan kebebasan yang luhur. "Namun kebebasan individu harus terus dilihat dalam fungsi kemasyarakatan sosial kemelayuan,” ucap Hj Susi, yang juga kader organisasi massa Nasional Demokrat Pekanbaru.
Selain itu, Susi Yoserizal juga berharap, semoga niat baik ini dapat terwujud dan diterima sebagai bentuk kepedulian dalam mengemas dan mengutamakan kepentingan bersama dalam meningkatkan khasanah Melayu, di mata dunia.
Dengan keyakinan itu pula, TvM yang dikelolanya dapat memberikan yang terbaik untuk bangsa Melayu di negeri ini. “Pada 30 April 2009, saya mencoba mencari format dan konsep yang bisa diterima di kalangan Melayu di Negeri ini. Siapa tahu, di TvM ini, ada informasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat.*
0 komentar:
Posting Komentar