Emrizal Pakis |
CEKAU.COM-Hingga kini, proses ganti rugi lahan Tol Pekanbaru-Dumai tak kunjung usai. Sejak pengukuran sejumlah titik koordinat lahan, akhir tahun lalu, sampai kini pun belum ada upaya pemerintah terkait ganti rugi dengan pemilik lahan. Termasuk negosiasi harga lahan milik sejumlah perusahaan sawit di Riau.
Hal ini diakui Ketua Tim Percepatan Tol Pekanbaru-Dumai yang juga Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis kepada sejumlah wartawan, bahwa lambannya proses ganti rugi ini disebabkan banyaknya lahan milik perusahaan yang terkena imbas Tol tersebut.
Sedangkan untuk melakukan pembebasan, pihaknya harus berkoordinasi dan negosiasi dengan pimpinan pengambil kebijakan di perusahaan tersebut. Berbeda jika pemilik lahannya hanya masyarakat biasa, karena bisa langsung negosiasi.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan yang ada di Siak, Bengkalis, khususnya dengan pemilik perusahaan perkebunan itu. Secara prinsip mereka sudah setuju," ujar Emrizal, usai rapat persiapan Islamic Solidarity Games (ISG) III.
Dari penetapan koordinat lahan Tol, terdapat 7,1 kilometer lahan itu termasuk kedalam wilayah operasional perusahaan. "Kita tinggal musyawarah untuk menentukan harga. Setelah harga ditentukan, kemudian kita akan ukur berapa luas lahan tersebut, " tegas Emrizal.
Emrizal juga mengungkapkan musyawarah lahan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, "Insya allah dalam waktu dekat akan melakukan musyawarah dalam menentukan harga, sebenarnya mereka hari ini akan melakukan pertemuan dengan kita dalam membahas persiapan musyawarah harga," tukasnya.
Dalam penentuan harga katanya, tidak semudah yang dibayangkan, karena akan dihitung secara detail terkait komoditi yang ada diatas lahan tersebut. "Kita akan hitung berapa harus kita ganti rugi. Setelah kita mengetahui harga tanah kita akan negosiasi dengan tim Appraisal untuk menentukan harga. Jika cocok akan kita bayar," pungkasnya.*
0 komentar:
Posting Komentar