CEKAU.COM-Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 di Riau, direncanakan berlangsung September 2012, terancam gagal alias diundur. Pengunduran ini digagas sejumlah anggota DPRD Riau, karena dinilai persiapan pesta olahraga empat tahunan itu belum matang.
Ide ini diusung anggota Komisi A DPRD Riau, Riki Hardiansyah, bahwa sisa waktu 100 hari atau kurang dari 4 bulan tidak cukup untuk membenahi kekurangan fasilitas dan infrastruktur yang ada saat ini.
"Coba lihat di Pekanbaru saja, pembangunan venue masih terkandala, misalnya main stadium dan lapangan tembak," katanya kepada sejumlah wartawan, Selasa (29/5).
Ditambahkannya, selain pembangunan venue, pembangunan infrastruktur pendukung juga ikut memprihatinkan. Misalnya, banyaknya ruas jalan rusak di Pekanbaru dan kondisi drainase juga tak baik.
Belum lagi soal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Riau 2012 yang hingga kini belum jelas. Padahal, kekurangan dana dalam penyelenggaran PON akan dianggarakan dalam APBDP sangat banyak.
"Waktunya sangat singkat. APBDP perlu dibahas secepatnya agar anggaran yang masih dibutuhkan untuk PON bisa diplotkan. Kalau masih molor terus, lebih baik PON diundur saja," ancamnya.
Berbeda disampaikan Zulkarnain Nurdin, anggota Komisi D DPRD Riau. Dia menuntut komitmen Pemprov Riau menuntaskan pembangunan venue agar PON tidak diundur. "Kalau mereka sanggup menyelesaikan dalam waktu yang tersisa, saya kira PON tak perlu diundur," jelasnya, Selasa (29/5).
PON diselenggarakan tepat waktu, adalah impian semua elemen masyarakat. Jika ditunda, bukan saja merugikan Riau, tetapi juga daerah-daerah lain yang telah mempersiapkan diri mengikuti PON, September mendatang.
"Untuk itu, Pemprov Riau harus segera menyiapkan venue dan infrastruktur pendukung lainnya," harapnya.
Sebelumnya Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, pernah menyebut wacana penundaan PON. Namun masalah ini masih dibahas sambil melihat kinerja panitia selama tiga bulan ke depan.
"Kita lihat kalau memang kita tak sanggup, maka bisa saja PON diundur," aku Rusli Zainal, usai pertemuan dengan tim KONI Pusat dan Kementerian Koordinator Kesra (Kemenko Kesra) di Pekanbaru, Senin (28/5).
Sementara Deputi V Menkokesra, Sugihartatmo, mengatakan kedatangan mereka untuk meninjau persiapan Panitia Besar PON Riau dan progres pembangunan sarana olahraga.
"Apa pun keputusannya, ini yang terbaik untuk kita semua. Jangan sampai event nasional ini gagal kedepannya," sebutnya.*
Ide ini diusung anggota Komisi A DPRD Riau, Riki Hardiansyah, bahwa sisa waktu 100 hari atau kurang dari 4 bulan tidak cukup untuk membenahi kekurangan fasilitas dan infrastruktur yang ada saat ini.
"Coba lihat di Pekanbaru saja, pembangunan venue masih terkandala, misalnya main stadium dan lapangan tembak," katanya kepada sejumlah wartawan, Selasa (29/5).
Ditambahkannya, selain pembangunan venue, pembangunan infrastruktur pendukung juga ikut memprihatinkan. Misalnya, banyaknya ruas jalan rusak di Pekanbaru dan kondisi drainase juga tak baik.
Belum lagi soal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Riau 2012 yang hingga kini belum jelas. Padahal, kekurangan dana dalam penyelenggaran PON akan dianggarakan dalam APBDP sangat banyak.
"Waktunya sangat singkat. APBDP perlu dibahas secepatnya agar anggaran yang masih dibutuhkan untuk PON bisa diplotkan. Kalau masih molor terus, lebih baik PON diundur saja," ancamnya.
Berbeda disampaikan Zulkarnain Nurdin, anggota Komisi D DPRD Riau. Dia menuntut komitmen Pemprov Riau menuntaskan pembangunan venue agar PON tidak diundur. "Kalau mereka sanggup menyelesaikan dalam waktu yang tersisa, saya kira PON tak perlu diundur," jelasnya, Selasa (29/5).
PON diselenggarakan tepat waktu, adalah impian semua elemen masyarakat. Jika ditunda, bukan saja merugikan Riau, tetapi juga daerah-daerah lain yang telah mempersiapkan diri mengikuti PON, September mendatang.
"Untuk itu, Pemprov Riau harus segera menyiapkan venue dan infrastruktur pendukung lainnya," harapnya.
Sebelumnya Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, pernah menyebut wacana penundaan PON. Namun masalah ini masih dibahas sambil melihat kinerja panitia selama tiga bulan ke depan.
"Kita lihat kalau memang kita tak sanggup, maka bisa saja PON diundur," aku Rusli Zainal, usai pertemuan dengan tim KONI Pusat dan Kementerian Koordinator Kesra (Kemenko Kesra) di Pekanbaru, Senin (28/5).
Sementara Deputi V Menkokesra, Sugihartatmo, mengatakan kedatangan mereka untuk meninjau persiapan Panitia Besar PON Riau dan progres pembangunan sarana olahraga.
"Apa pun keputusannya, ini yang terbaik untuk kita semua. Jangan sampai event nasional ini gagal kedepannya," sebutnya.*
0 komentar:
Posting Komentar