Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Kamis, 29 September 2011

Bayi Lahir tanpa Batok Kepala

Bayi lahir tanpa batok kepala
CEKAU.COM - Sang Ayah Bermimpi Dikejar Hantu. Inilah pengakuan orang tua sang bayi malang, Samsidi (45). Tak ada senyuman maupun tawa riang, seperti acap dilakukan seorang ayah ketika menyambut kelahiran anaknya. Bahkan, raut parasnya begitu muram. Ia sedih lantaran istrinya, Nurhayati (43) melahirkan anak dengan kondisi menyedihkan. Sang bayi yang ditunggu sembilan bulan itu, lahir dengan otak terbuka tanpa pelindung.

Senin (26/9) pagi, Samsidi tetap menjalankan aktivitasnya sebagai nelayan. Berbekalkan sampan, ia menjaring ikan di tepi laut tak jauh dari Dusun Tanjung Gemuk, Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Bengkalis. Namun, ketika sampai di rumah, ia berlari dengan tergesa-gesa. Rupanya, sang istri siap bersalin. Samsidi pun bergegas meminta tolong untuk memanggil bidan Desa.

Tapi apa nyana? Sang bidan tak mampu membantunya. Lalu, bidan mencoba mencari sepeda motor untuk memboyong pasiennya ke pelabuhan. Dengan kapal, Samsidi ikut membawa sang istri, yang meradang kesakitan menuju RSUD Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Perjalanan dari Dusun Tanjung Gemuk ke Selatpanjang membutuhkan waktu satu jam. Dengan menggunakan kapal MV Dumai Ekspress, Samsidi langsung membawa sang istri ke dalam rumah sakit. Perasaannya begitu cemas, ketika dokter langsung memboyong istrinya dengan kereta ke sebuah ruangan. Selang beberapa jam, tepatnya sekitar pukul 17.45 Wib, lahirlah yang ditunggu. Bayi kelamin putra itu, memiliki berat normal.

Namun alangkah terkejutnya Samsidi, ketika dokter mengabarkan bahwa batok kepala bayi tidak ada. Pengakuan Samsidi, tak ada tanda-tanda atau petunjuk selama ini. Begitu pula sang istri. Tapi, Samsidi mencoba mengingat kembali. Ternyata, sehari sebelum anak yang ke sembilan itu lahir, ia pernah bermimpi dikejar hantu.

“Tidak ada tanda-tanda. Tapi beberapa hari terakhir saye sempat bermimpi dikejar-kejar hantu,” ingat Samsidi, dengan tutur bahasa Melayu pesisir, di depan ruang bayi, berurai air mata.

Pinjam Uang Tetangga

Ia juga menceritakan dengan kesedihan mendalam di depan sejumlah wartawan. Sampai di RSUD Selatpanjang, ia mengaku meminjam uang dengan tetangga. "Saye meminjam uang kepada tetangga sebesar 200 ribu rupiah untuk transportasi," akunya.

Pria yang sudah memiliki satu cucu itu, mengaku baru kali ini isterinya melahirkan sampai ke RSUD. Sebelumnya, delapan anaknya, yang tinggal tujuh orang, dilahirkan di bidan desa.

Sementara, dokter yang membantu menangani proses persalinan istri Samsidi, dr Azharul SPOg, menyebutkan, bahwa ia sempat menyangka otak yang ternganga itu adalah kakak sang bayi atau ari-ari. “Saya kira itu ari-ari,” kata Azharul yang ditemui, Selasa (27/9).

Secara medis, aku Ketua IDI Kepulauan Meranti itu, terjadi kegagalan di minggu ketujuh, saat masih dalam kandungan. Sementara orang tua tidak pernah sekalipun melakukan pemeriksaan.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home