CEKAU.COM-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, sepertinya sudah menutup peluang Riau menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013. Roy bahkan menggesa terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) baru yang mengesahkan pemindahan lokasi pesta olahraga negara-negara islam itu dari Riau ke Jakarta.
"Semuanya terus kami upayakan. Ini demi menyelamatkan negara. Yang jelas draf Kepres baru sudah ada," kata Menpora Roy Suryo di sela Penyerahan Dokumen Penetapan Kinerja dan Piagam Penetapan Kinerja Tahun 2013 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/5).
Dengan adanya draf Keppres ini, Roy berharap permasalahan pemindahan lokasi ISG 2013 dari Riau ke Jakarta segera dituntaskan. Apalagi waktu pelaksanaanya mulai mendekat, akhir September hingga awal Oktober 2013.
Agar penerbitan Keppres baru itu seusai dengan harapannya, Roy telah menginstruksikan biro hukum Kementerian Pemuda dan Olagraga mengawal prosesnya. Selain itu, Roy juga berupaya mengkomunikasikannya langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kemarin seharusnya ada rapat kabinet, tapi tidak jadi. Sebenarnya, kemarin saya akan melaporkan secara lisan dulu kepada presiden," ujarnya.
Ahli telamatika ini meyakinkan bahwa pemindahan lokasi ISG ke Jakarta merupakan upaya penyelamatan banyak kalangan. Menurutnya, memaksakan ISG berlangsung di Riau bakal menimbulkan banyak masalah baru di Riau.
Apalagi, kata dia, salah satu lokasi yang akan digunakan yaitu Stadion Utama masih bermasalah terkait pembayaran. Selain itu, Roy juga beralasan status tersangka yang ditetapkan KPK kepada Gubernur Riau Rusli Zainal menjadi penghalang.
"Kami tidak ingin ada orang lain lagi yang statusnya seperti gubernur. Makanya, kami berharap Keppres baru terkait lokasi pelaksanaan ISG dan lainnya segera turun," tukas Roy dengan tegas.
Meski Kepres baru tentang ISG belum keluar, pihaknya telah berusaha menyiapkan lokasi pengganti yaitu Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Riau Masih Berpeluang
"Semuanya terus kami upayakan. Ini demi menyelamatkan negara. Yang jelas draf Kepres baru sudah ada," kata Menpora Roy Suryo di sela Penyerahan Dokumen Penetapan Kinerja dan Piagam Penetapan Kinerja Tahun 2013 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/5).
Dengan adanya draf Keppres ini, Roy berharap permasalahan pemindahan lokasi ISG 2013 dari Riau ke Jakarta segera dituntaskan. Apalagi waktu pelaksanaanya mulai mendekat, akhir September hingga awal Oktober 2013.
Agar penerbitan Keppres baru itu seusai dengan harapannya, Roy telah menginstruksikan biro hukum Kementerian Pemuda dan Olagraga mengawal prosesnya. Selain itu, Roy juga berupaya mengkomunikasikannya langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kemarin seharusnya ada rapat kabinet, tapi tidak jadi. Sebenarnya, kemarin saya akan melaporkan secara lisan dulu kepada presiden," ujarnya.
Ahli telamatika ini meyakinkan bahwa pemindahan lokasi ISG ke Jakarta merupakan upaya penyelamatan banyak kalangan. Menurutnya, memaksakan ISG berlangsung di Riau bakal menimbulkan banyak masalah baru di Riau.
Apalagi, kata dia, salah satu lokasi yang akan digunakan yaitu Stadion Utama masih bermasalah terkait pembayaran. Selain itu, Roy juga beralasan status tersangka yang ditetapkan KPK kepada Gubernur Riau Rusli Zainal menjadi penghalang.
"Kami tidak ingin ada orang lain lagi yang statusnya seperti gubernur. Makanya, kami berharap Keppres baru terkait lokasi pelaksanaan ISG dan lainnya segera turun," tukas Roy dengan tegas.
Meski Kepres baru tentang ISG belum keluar, pihaknya telah berusaha menyiapkan lokasi pengganti yaitu Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Riau Masih Berpeluang
Polemik pemindahan lokasi pelaksanaan ISG III membuat Panitia Pelaksana (Panpel) bingung. Mereka tak tahu apa yang mau dikerjakan. Karena itu, panitia mendesak pemerintah segera menetapkan tempat penyelenggaraan.
Demikian dikatakan Ketua Panpel Pusat ISG III 2013, Anthony Sunarjo, di Jakarta, Kamis (16/5). Ia mendesak pemerintah segera memutuskan tempat penyelenggaraan ISG, apakah tetap di Riau atau dipindahkan ke Jakarta.
Sampai saat ini, katanya, belum ada kepastian dan keputusan pemerintah pusat pasca hasil kunjungan ke Riau. ''Kita minta agar pemerintah pusat segera memutuskan tempat pelaksanaan ISG, apakah tetap di Riau atau dipindahkan ke Jakarta,'' kata Anthony.
Menurut Anthony, tak masalah dimana pun ISG diselenggarakan, pihaknya hanya ingin ada kepastian tempat penyelenggaraan ISG yang tinggal beberapa bulan lagi. ''Bagi kita tak menjadi masalah, apakah tetap di Riau atau di Jakarta, itu sama saja,'' sebutnya.
Desakan ini dilakukan, kata Anthony agar ada kepastian. Sebab, menurut Anthony sangat berpengaruh terhadap persiapan pelaksanaan nantinya. ''Makanya kita ingin ada kepastian, agar kita sebagai panitia bisa melakukan persiapan dengan baik,'' sebut Anthony.
Saat ditanya, tanggapanya terkait pelaksanaan ISG sudah masuk ke ranah politik, Anthony tak mau berkomentar lebih lanjut. Dia hanya berharap, olahraga tidak dimasukan ke dalam politik praktis dan katanya panitia bekerja untuk kepentingan negara.
''Kalau sudah masuk ke ranah politik saya tidak bisa berkomentar, karena kami hanya panitia pelaksana saja dan tidak masuk ke politik. Posisi kita netral dan bekerja untuk negara,'' katanya.
Melihat kondisi ini, kata Anthony, panpel sudah menyiapkan dua skema. "Kami tetap menyiapkan dua skema selama Keppres yang baru belum turun, tetap di Riau atau pindah ke Jakarta," ujar Anthony.
Jika tetap di Riau, Stadion Kaharuddin Nasution akan digunakan untuk menggantikan Stadion Utama untuk cabang sepak bola, upacara pembukaan, dan penutupan ISG. Sedangkan untuk venue akuatik, jika renovasi tidak selesai tepat waktu, tetap akan digunakan.
Ketua Bidang Pertandingan ISG 2013 Djoko Pramono mengamini hal itu. Pasalnya, belum ada payung hukum yang melegalisasi ISG digelar di Jakarta, 22 September-1 Oktober 2013. "Selama belum diputuskan dalam Keppres baru, Riau di atas kertas masih sah sebagai tuan rumah ISG jadi kita siapkan berbagai kemungkinan," tandas Djoko.*
Demikian dikatakan Ketua Panpel Pusat ISG III 2013, Anthony Sunarjo, di Jakarta, Kamis (16/5). Ia mendesak pemerintah segera memutuskan tempat penyelenggaraan ISG, apakah tetap di Riau atau dipindahkan ke Jakarta.
Sampai saat ini, katanya, belum ada kepastian dan keputusan pemerintah pusat pasca hasil kunjungan ke Riau. ''Kita minta agar pemerintah pusat segera memutuskan tempat pelaksanaan ISG, apakah tetap di Riau atau dipindahkan ke Jakarta,'' kata Anthony.
Menurut Anthony, tak masalah dimana pun ISG diselenggarakan, pihaknya hanya ingin ada kepastian tempat penyelenggaraan ISG yang tinggal beberapa bulan lagi. ''Bagi kita tak menjadi masalah, apakah tetap di Riau atau di Jakarta, itu sama saja,'' sebutnya.
Desakan ini dilakukan, kata Anthony agar ada kepastian. Sebab, menurut Anthony sangat berpengaruh terhadap persiapan pelaksanaan nantinya. ''Makanya kita ingin ada kepastian, agar kita sebagai panitia bisa melakukan persiapan dengan baik,'' sebut Anthony.
Saat ditanya, tanggapanya terkait pelaksanaan ISG sudah masuk ke ranah politik, Anthony tak mau berkomentar lebih lanjut. Dia hanya berharap, olahraga tidak dimasukan ke dalam politik praktis dan katanya panitia bekerja untuk kepentingan negara.
''Kalau sudah masuk ke ranah politik saya tidak bisa berkomentar, karena kami hanya panitia pelaksana saja dan tidak masuk ke politik. Posisi kita netral dan bekerja untuk negara,'' katanya.
Melihat kondisi ini, kata Anthony, panpel sudah menyiapkan dua skema. "Kami tetap menyiapkan dua skema selama Keppres yang baru belum turun, tetap di Riau atau pindah ke Jakarta," ujar Anthony.
Jika tetap di Riau, Stadion Kaharuddin Nasution akan digunakan untuk menggantikan Stadion Utama untuk cabang sepak bola, upacara pembukaan, dan penutupan ISG. Sedangkan untuk venue akuatik, jika renovasi tidak selesai tepat waktu, tetap akan digunakan.
Ketua Bidang Pertandingan ISG 2013 Djoko Pramono mengamini hal itu. Pasalnya, belum ada payung hukum yang melegalisasi ISG digelar di Jakarta, 22 September-1 Oktober 2013. "Selama belum diputuskan dalam Keppres baru, Riau di atas kertas masih sah sebagai tuan rumah ISG jadi kita siapkan berbagai kemungkinan," tandas Djoko.*
0 komentar:
Posting Komentar