CEKAU.COM-Pemerintah berjanji akan membangun infrastruktur dasar yang dapat secara langsung membantu masyarakat/desa miskin pasca kenaikan harga BBM. Kompensasi tersebut setiap desa diberikan sebesar Rp100-350 juta. Sementara orang miskin dijatah oleh pemerintah sebesar Rp150 ribu per bulan, selama 5 bulan.
"Kita menaikkan harga BBM tadi maka ada subsidi BBM yang diamankan, maka uang itu yang akan dipakai untuk menyelamatkan masyarakat miskin yang akan terkena dampak kenaikan," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dikutip detikfinance dari situs PU, Jumat (17/5).
Saat ini anggaran belanja pemerintah mengalami penghematan Rp24,6 triliun yang akan dipergunakan untuk mengurangi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap rakyat miskin. Kementerian PU melakukan penghematan Rp6,1 triliun.
Djoko menuturkan semua anggaran kementerian dipotong terkait kenaikan harga BBM dalam rangka efisiensi. Dari anggaran terkumpul itu untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin yang terkena dampak dan sisanya akan dipakai untuk infrastruktur dasar.
Menurut Djoko Kementerian PU telah menyiapkan 3 program sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM. Pertama, masyarakat miskin terutama di desa rawan air, di kampung nelayan, di pelabuhan perikanan yang tidak ada air. Rencananya akan digelontor air minum untuk mengatasi desa rawan air dan pelabuhan perikanan yang prosesnya memerlukan air baku.
Dijelaskannya, program tersebut masuk kedalam Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan SPAM (P4-SPAM), yang akan mencakup, yakni masyarakat di desa nelayan (termasuk Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan) di 159 kawasan pada 28 provinsi dengan target tambahan kapasitas produksi sebesar 318 l/dt untuk pelayanan 159 ribu jiwa.
Selain itu, terangnya, masyarakat di daerah rawan air di 260 desa di 29 provinsi, dan 35 IKK di 10 provinsi dengan target tambahan kapasitas produksi sebesar 1.130 l/dt untuk pelayanan untuk 491 ribu jiwa. Ini juga diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan melalui pemanfaatan sisa kapasitas 2.350 l/dt di 341 kawasan di 31 provinsi dengan target pelayanan 940 ribu jiwa.
Sementara kedua, tambahnya, adalah jaringan irigasi di desa-desa, selain itu juga ada embung yang sangat disarankan karena embung ini sangat penting untuk persediaan air. Program ini masuk kedalam Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur SDA (P4-ISDA).
"Ini mencakup masyarakat miskin di daerah rawan air (pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana penyedia Air Baku sebesar 5,02 M3/detik) di 27 provinsi," katanya.
Bahkan bagi masyarakat miskin di perdesaan, terangnya, termasuk dukungan layanan irigasi dan rawa seluas 140.803 Ha serta pembangunan 111 buah embung) di 26 provinsi.
"Ini juga diberikan kepada masyarakat miskin di kampung nelayan (pembangunan pengaman pantai dan normalisasi sungai) di 2 provinsi," katanya.
Ketiga adalah pembangunan infrastruktur pedesaan, tambahnya, yakni program tersebut masuk kedalam Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4-IP) yang cakupannya.
"Seperti, masyarakat miskin di 2.450 desa (2.450 desa dari 8.230 desa dengan tingkat kemiskinan diatas 50%), sebesar Rp 350 juta/desa," pungkasnya.
Juga masyarakat miskin di 1.200 kelurahan, katanya, termasuk 1.200 kelurahan dari 1.435 kelurahan dengan tingkat kemiskinan di atas 40%, sebesar Rp 350 juta/kelurahan. Dan, juga masyarakat miskin di 6.040 desa penerima program PPIP Reguler 2013 sebesar Rp 100 juta/desa.
Orang Miskin Dijatah
Sementara, pemberian bantuan langsung tunai yang namanya sekarang bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM/Balsem) diberi pemerintah kepada orang miskin sebesar Rp150 ribu per bulan, selama 5 bulan. Namun, ini diberikan pasca harga BBM subsidi dinaikkan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, selain Balsem, program kompensasi kepada rakyat miskin adalah beras miskin (raskin), program keluarga harapan (PKH), dan beasiswa miskin (BSM).
"Besaran dana kompensasinya per bulan Rp 150 ribu selama 5 bulan ini kan diusulkan. Ini konsisten ke rumah tangga sasaran. Kalau yang individu itu BSM. Yang harus dilihat ini satu kesatuan yang satu paket," tutur Armida di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (17/5).
Rencananya, akan ada 15,5 juta rumah tangga sasaran yang bakal mendapatkan 'Balsem' ini. Seluruh paket kompensasi untuk orang miskin ini anggaran totalnya mencapai Rp 29,6 triliun, yang akan diajukan kepada DPR dalam bentuk RAPBN-P 2013. Jika kompensasi disetujui, harga BBM subsidi langsung naik.
Kini, total anggaran 'Balsem' mencapai Rp12 triliun. Selain itu akan ada tambahan raskin selama 3 bulan, lalu PKH dan BSM juga akan ditambah.*
"Kita menaikkan harga BBM tadi maka ada subsidi BBM yang diamankan, maka uang itu yang akan dipakai untuk menyelamatkan masyarakat miskin yang akan terkena dampak kenaikan," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dikutip detikfinance dari situs PU, Jumat (17/5).
Saat ini anggaran belanja pemerintah mengalami penghematan Rp24,6 triliun yang akan dipergunakan untuk mengurangi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap rakyat miskin. Kementerian PU melakukan penghematan Rp6,1 triliun.
Djoko menuturkan semua anggaran kementerian dipotong terkait kenaikan harga BBM dalam rangka efisiensi. Dari anggaran terkumpul itu untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin yang terkena dampak dan sisanya akan dipakai untuk infrastruktur dasar.
Menurut Djoko Kementerian PU telah menyiapkan 3 program sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM. Pertama, masyarakat miskin terutama di desa rawan air, di kampung nelayan, di pelabuhan perikanan yang tidak ada air. Rencananya akan digelontor air minum untuk mengatasi desa rawan air dan pelabuhan perikanan yang prosesnya memerlukan air baku.
Dijelaskannya, program tersebut masuk kedalam Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan SPAM (P4-SPAM), yang akan mencakup, yakni masyarakat di desa nelayan (termasuk Pelabuhan Perikanan/Pangkalan Pendaratan Ikan) di 159 kawasan pada 28 provinsi dengan target tambahan kapasitas produksi sebesar 318 l/dt untuk pelayanan 159 ribu jiwa.
Selain itu, terangnya, masyarakat di daerah rawan air di 260 desa di 29 provinsi, dan 35 IKK di 10 provinsi dengan target tambahan kapasitas produksi sebesar 1.130 l/dt untuk pelayanan untuk 491 ribu jiwa. Ini juga diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan melalui pemanfaatan sisa kapasitas 2.350 l/dt di 341 kawasan di 31 provinsi dengan target pelayanan 940 ribu jiwa.
Sementara kedua, tambahnya, adalah jaringan irigasi di desa-desa, selain itu juga ada embung yang sangat disarankan karena embung ini sangat penting untuk persediaan air. Program ini masuk kedalam Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur SDA (P4-ISDA).
"Ini mencakup masyarakat miskin di daerah rawan air (pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana penyedia Air Baku sebesar 5,02 M3/detik) di 27 provinsi," katanya.
Bahkan bagi masyarakat miskin di perdesaan, terangnya, termasuk dukungan layanan irigasi dan rawa seluas 140.803 Ha serta pembangunan 111 buah embung) di 26 provinsi.
"Ini juga diberikan kepada masyarakat miskin di kampung nelayan (pembangunan pengaman pantai dan normalisasi sungai) di 2 provinsi," katanya.
Ketiga adalah pembangunan infrastruktur pedesaan, tambahnya, yakni program tersebut masuk kedalam Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4-IP) yang cakupannya.
"Seperti, masyarakat miskin di 2.450 desa (2.450 desa dari 8.230 desa dengan tingkat kemiskinan diatas 50%), sebesar Rp 350 juta/desa," pungkasnya.
Juga masyarakat miskin di 1.200 kelurahan, katanya, termasuk 1.200 kelurahan dari 1.435 kelurahan dengan tingkat kemiskinan di atas 40%, sebesar Rp 350 juta/kelurahan. Dan, juga masyarakat miskin di 6.040 desa penerima program PPIP Reguler 2013 sebesar Rp 100 juta/desa.
Orang Miskin Dijatah
Sementara, pemberian bantuan langsung tunai yang namanya sekarang bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM/Balsem) diberi pemerintah kepada orang miskin sebesar Rp150 ribu per bulan, selama 5 bulan. Namun, ini diberikan pasca harga BBM subsidi dinaikkan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, selain Balsem, program kompensasi kepada rakyat miskin adalah beras miskin (raskin), program keluarga harapan (PKH), dan beasiswa miskin (BSM).
"Besaran dana kompensasinya per bulan Rp 150 ribu selama 5 bulan ini kan diusulkan. Ini konsisten ke rumah tangga sasaran. Kalau yang individu itu BSM. Yang harus dilihat ini satu kesatuan yang satu paket," tutur Armida di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (17/5).
Rencananya, akan ada 15,5 juta rumah tangga sasaran yang bakal mendapatkan 'Balsem' ini. Seluruh paket kompensasi untuk orang miskin ini anggaran totalnya mencapai Rp 29,6 triliun, yang akan diajukan kepada DPR dalam bentuk RAPBN-P 2013. Jika kompensasi disetujui, harga BBM subsidi langsung naik.
Kini, total anggaran 'Balsem' mencapai Rp12 triliun. Selain itu akan ada tambahan raskin selama 3 bulan, lalu PKH dan BSM juga akan ditambah.*
0 komentar:
Posting Komentar