Presiden SBY |
JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan masalah Suriah harus segera diselesaikan untuk mencegah lebih banyak jatuh korban. Untuk itu, dia mengharapkan agar dunia dapat menyatukan kepala dalam mengatasi krisis tersebut.
SBY menyampaikan pandangan Indonesia itu dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, di Istana Bogor hari ini. SBY mengatakan, dia sepakat dengan Ban yang mengatakan bahwa konflik Suriah harus segera diselesaikan.
Sebelumnya, upaya PBB di Dewan Keamanan terganjal saat Rusia dan China memveto resolusi rekomendasi dari Liga Arab untuk menghentikan kekerasan di Suriah. Kedua negara menolak campur tangan negara lain dan penghormatan pada kedaulatan pemerintah berkuasa.
SBU menegaskan bahwa dalam solusinya nanti, kedaulatan Suriah harus tetap dihormati. Namun, jatuhnya korban sipil tidak bisa dibiarkan terus berlangsung.
"Dunia harus bersatu. Jangan karena tidak bisa menghasilkan resolusi PBB lantas tidak dilakukan apapun di Suriah," ujar SBY.
"Saya harap PBB, Liga Arab termasuk OKI, bersama-sama menghentikan kekerasan yang berlangsung dan dibuka ruang untuk mencari solusi terbaik untuk bangsa Suriah," lanjutnya lagi.
Ban mengatakan bahwa konflik di Suriah adalah masalah terbesar bagi komunitas internasional dan kemanusiaan. Menurut catatan PBB, telah lebih dari 8.000 orang yang tewas sejak kekerasan meletus tahun lalu.
Menurut Ban ada tiga prioritas PBB untuk mengatasi hal ini, yaitu menghentikan kekerasan, melakukan dialog politik dan membuat basis akses untuk bantuan kemanusiaan melalui jalur laut.
"Tidak banyak waktu lagi. Terlambat satu menit saja bisa berakibat lebih banyak yang tewas. Ini adalah tanggung jawab moral dan politik untuk komunitas internasional. Saya, sebagai Sekjen PBB, merasa ini merupakan masalah paling penting saat ini," katanya.*
Sebelumnya, upaya PBB di Dewan Keamanan terganjal saat Rusia dan China memveto resolusi rekomendasi dari Liga Arab untuk menghentikan kekerasan di Suriah. Kedua negara menolak campur tangan negara lain dan penghormatan pada kedaulatan pemerintah berkuasa.
SBU menegaskan bahwa dalam solusinya nanti, kedaulatan Suriah harus tetap dihormati. Namun, jatuhnya korban sipil tidak bisa dibiarkan terus berlangsung.
"Dunia harus bersatu. Jangan karena tidak bisa menghasilkan resolusi PBB lantas tidak dilakukan apapun di Suriah," ujar SBY.
"Saya harap PBB, Liga Arab termasuk OKI, bersama-sama menghentikan kekerasan yang berlangsung dan dibuka ruang untuk mencari solusi terbaik untuk bangsa Suriah," lanjutnya lagi.
Ban mengatakan bahwa konflik di Suriah adalah masalah terbesar bagi komunitas internasional dan kemanusiaan. Menurut catatan PBB, telah lebih dari 8.000 orang yang tewas sejak kekerasan meletus tahun lalu.
Menurut Ban ada tiga prioritas PBB untuk mengatasi hal ini, yaitu menghentikan kekerasan, melakukan dialog politik dan membuat basis akses untuk bantuan kemanusiaan melalui jalur laut.
"Tidak banyak waktu lagi. Terlambat satu menit saja bisa berakibat lebih banyak yang tewas. Ini adalah tanggung jawab moral dan politik untuk komunitas internasional. Saya, sebagai Sekjen PBB, merasa ini merupakan masalah paling penting saat ini," katanya.*
0 komentar:
Posting Komentar