PARIS - Sebuah bom rakitan meledak di depan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis, Rabu (21/3) pagi. Meski tak menimbulkan korban jiwa, ledakan menimbulkan kerusakan parah. Kejadian mengejutkan seantero nusantara.
Penyelidikan awal menyebut, saksi mata melihat tiga lelaki menaruh paket di dekat bangunan KBRI sekitar pukul 05.20 pagi. Kemudian, seseorang menemukan tas mencurigakan tersebut, dan memindahkannya sekitar 10 meter.
Penyelidikan awal menyebut, saksi mata melihat tiga lelaki menaruh paket di dekat bangunan KBRI sekitar pukul 05.20 pagi. Kemudian, seseorang menemukan tas mencurigakan tersebut, dan memindahkannya sekitar 10 meter.
Belum ditemukan pesan teror di sekitar lokasi kejadian. Kasus ini telah ditangani oleh satuan anti teroris Kepolisian Prancis. Pasukan polisi telah menutup jalan di sekitar lokasi dan memblokir semua akses masuk. Insiden serupa dilaporkan pernah terjadi pada 2004 lalu.
Sebuah bom rakitan meledak Rabu pagi di luar gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia, di Distrik XVI Paris, Perancis. Tak ada korban jiwa maupun cedera, namun ledakan menimbulkan kerusakan besar.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mendapatkan informasi dari seorang petugas kebersihan yang melihat tas mencurigakan di bawah jendela kedutaan. "Ia sempat melihat isinya, membukanya, dan menduga kuat itu adalah bom. Ia lalu menjauh dan memberitahu polisi. Lalu bom meledak beberapa saat kemudian," kata petugas kepolisian Perancis, Jean-Louis Fiamengh di lokasi kejadian, seperti dimuat situs Prancis, Le Point.
Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mendapat laporan mengenai insiden ledakan bom di depan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Perancis, pagi ini waktu setempat.
Menurut Julian, saat ini Presiden Yudhoyono terus memantau perkembangan situasi pasca ledakan di luar kantor KBRI Paris. “Kami sedang menunggu informasi lebih lanjut dari sana,” kata Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 21 Maret 2012.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, KBRI Paris sudah bekerja sama dengan aparat setempat untuk mengusut pemboman itu. “Ini sedang ditelusuri dan diselidiki,” kata dia.
Menko Polhukam mengatakan, Duta Besar RI di Paris melaporkan telah terjadi ledakan di salah satu perempatan jalan di dekat KBRI Paris pukul 05.20 waktu setempat atau pukul 11.20 WIB.
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman dan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan, aparat Kepolisian RI dan Kementerian Luar Negeri RI telah berkoordinasi dengan intelijen Perancis dan kepolisian setempat untuk mengamankan KBRI dan Warga Negara Indonesia di Perancis.
Marciano dan Natalegawa juga meminta semua pihak tidak buru-buru menyimpulkan ledakan itu memang ditargetkan kepada KBRI Paris. “Karena sebagai akibat dari ledakan ini, bukan saja KBRI Paris yang rusak, melainkan juga sejumlah gedung lain di sekitarnya. Untuk itu kita belum bisa memastikan apakah ledakan ini ditargetkan kepada KBRI Paris atau tidak,” kata Natalegawa.
RI Sasaran Bom
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) beralamat di Rue Cortambert, Distrik XVI, Paris, Prancis diduga menjadi sasaran teror. Sebuah bom rakitan meledak di muka perwakilan RI tersebut. Meski menimbulkan kerusakan di radius 50 meter, ledakan tak sampai mengambil nyawa. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengungkapkan, ledakan itu terjadi pukul 05.10 waktu setempat, saat kedutaan tidak aktif.
"Pada saat itu pagi hari. KBRI sedang dalam kondisi tidak aktif. Alhamdulilah tidak ada korban dan bahkan sekarang Dubes sudah berada di dalam KBRI utk mengetahui perkembangannya," kata Marty di Kantor Presiden, Rabu (21/3).
Marty menjelaskan, pihak kedutaan telah bekerjasama dengan kepolisian setempat untuk pengamanan. "Kami mengikuti arahan kepolisian setempat," kata dia.
Menurutnya, kini sejumlah staf sudah berada di dalam gedung kedutaan bersama duta besar. Mereka memantau perkembangan situasi dari dalam gedung itu.
"Faktanya, sejumlah staf kita sudah berada di dalam gedung KBRI. Justru kita sekarang meningkatkan aktivitas, dalam arti menjangkau warga kita di Prancis untuk memastikan semua dalam keadaan yang baik dan mereka senantiasa memeroleh informasi yang dibutuhkan," kata dia.
Dilacak Pakai CCTV
Siapa pelaku peledakan bom di dekat Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rue Cortambert, Distrik XVI, Paris, Prancis belum diketahui. Kedutaan RI dan aparat keamanan Prancis mempelajari peristiwa itu melalui rekaman CCTV. "Di sana ada CCTV yang bisa dilihat prosesnya," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto di Jakarta, Rabu (21/3).
Namun, hingga kini belum ada laporan hasil penelusuran melalui rekaman CCTV tersebut. "Itu kan masih diselidiki oleh aparat keamanan di sana. Jadi, sampai sekarang belum ada laporan," kata Djoko.
Djoko mengatakan, hingga saat ini belum dipastikan siapa yang menjadi target dari bom tersebut. "Belum dipastikan apakah ledakan itu dilakukan oleh siapa dan kepada siapa," ujar dia. Saat ini, tambahnya, kegiatan di kantor kedutaan telah berjalan normal. Kegiatan tidak terganggu. "Meski ada jendela dan kaca yang pecah," ujarnya.*
0 komentar:
Posting Komentar