CEKAU.COM-Pembangunan jembatan tanggap darurat di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, hingga kini belum juga selesai. Padahal pembangunan jembatan tersebut sudah berlangsung lama. Akibat kondisi jembatan dibangun sekedarnya, membuat warga takut saat melintasi dan banyak pula tergelicir jatuh.
Kepala Desa Tanjung Balam, Ali Amran mengeluhkan hal ini kepda sejumlah wartawan, Senin (23/7). "Dulu, sebelum jembatan ini dibangun sudah banyak memakan korban, kini kondisi jembatan sekedarnya pun banyak korban juga," keluhnya.
Ali menguraikan, jembatan dibangun dengan proyek Pemerintah Kabupaten Kampar melalui tanggap darurat itu sudah lama dikerjakan. Namun hingga kini kondisinya belum selesai juga.
"Jembatan ini memang tidak layak pakai, sehingga mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Jika dibiarkan tentunya akan lebih parah. Jadi kita ajukan kepada Pemkab Kampar untuk dibangun dengan cepat," pintanya.
Karena takut memakan korban jiwa lagi, Kades juga berhaap agar jembatan tersebut segera diselesaikan. Apalagi jarak tempuh masyarakat jika mengunakan Jalan Lubuk Siam-Teratak Buluh ke Ibukota Kecamatan sangat jauh sekali. Jaraknya bisa mencapai 38 Kilometer.
Sebaliknya, tambah Ali, bila melewati jembatan tersebut, jarak tempuh masyarakat hanya sekitar 8 Kilometer.
"Saya belum mendapatkan kabar kalau pembangunan jembatan itu ditunda. Tapi yang saya dengar, kayu yang digunakan untuk jembatan ditangkap polisi tahun lalu. Kayu itu dinilai aparat kepolisian termasuk Ilegal logging," akunya.
Sementara, Camat Siak Hulu Syamsuir, membenarkan bahwa jembatan tanggap darurat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Selain membantu jangkauan aksesibilitas masyarakat, juga meningkatkan aktivitas perekonomian desa.
"Apalagi untuk anak sekolah, petani dan masyarakat sangat mengharapkan sekali pembangunan jembatan supaya segera diselesaikan. Jembatan ini membantu perekoniman desa," katanya.
Ketika ditaya korban yang berjatuhan ketika warga melintasi kondisi jembatan tanggap darurat tersebut, diakui Camat, memang banyak korban berjatuhan karena tergelincir. Bahkan ejumlah kendaraan ada juga yang jatuh.
"Saya mendapatkan informasi dari masyarakat, memang benar ada korban jatuh ketika melewati jembatan. Malah ada sepeda motor ikut terjatuh. Maka, jembatan ini harus selesai dengan cepat. Kita tidak ingin ada korban lagi," katanya.*
Kepala Desa Tanjung Balam, Ali Amran mengeluhkan hal ini kepda sejumlah wartawan, Senin (23/7). "Dulu, sebelum jembatan ini dibangun sudah banyak memakan korban, kini kondisi jembatan sekedarnya pun banyak korban juga," keluhnya.
Ali menguraikan, jembatan dibangun dengan proyek Pemerintah Kabupaten Kampar melalui tanggap darurat itu sudah lama dikerjakan. Namun hingga kini kondisinya belum selesai juga.
"Jembatan ini memang tidak layak pakai, sehingga mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Jika dibiarkan tentunya akan lebih parah. Jadi kita ajukan kepada Pemkab Kampar untuk dibangun dengan cepat," pintanya.
Karena takut memakan korban jiwa lagi, Kades juga berhaap agar jembatan tersebut segera diselesaikan. Apalagi jarak tempuh masyarakat jika mengunakan Jalan Lubuk Siam-Teratak Buluh ke Ibukota Kecamatan sangat jauh sekali. Jaraknya bisa mencapai 38 Kilometer.
Sebaliknya, tambah Ali, bila melewati jembatan tersebut, jarak tempuh masyarakat hanya sekitar 8 Kilometer.
"Saya belum mendapatkan kabar kalau pembangunan jembatan itu ditunda. Tapi yang saya dengar, kayu yang digunakan untuk jembatan ditangkap polisi tahun lalu. Kayu itu dinilai aparat kepolisian termasuk Ilegal logging," akunya.
Sementara, Camat Siak Hulu Syamsuir, membenarkan bahwa jembatan tanggap darurat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Selain membantu jangkauan aksesibilitas masyarakat, juga meningkatkan aktivitas perekonomian desa.
"Apalagi untuk anak sekolah, petani dan masyarakat sangat mengharapkan sekali pembangunan jembatan supaya segera diselesaikan. Jembatan ini membantu perekoniman desa," katanya.
Ketika ditaya korban yang berjatuhan ketika warga melintasi kondisi jembatan tanggap darurat tersebut, diakui Camat, memang banyak korban berjatuhan karena tergelincir. Bahkan ejumlah kendaraan ada juga yang jatuh.
"Saya mendapatkan informasi dari masyarakat, memang benar ada korban jatuh ketika melewati jembatan. Malah ada sepeda motor ikut terjatuh. Maka, jembatan ini harus selesai dengan cepat. Kita tidak ingin ada korban lagi," katanya.*
0 komentar:
Posting Komentar